Post IPNU-IPPNU

PELAJARAN BERHARGAPELAJARAN BERHARGACerita ini dipersembahkan khusus untuk para pelajar yang akan lulus,supaya diperhatikan ya karena ini sangat penting sekali buat kalian,,,,,,Jadi ceritanya begini...................

Baca disini

RUMUS BELAJAR SMART ALA RASULULLAH SAWRUMUS BELAJAR SMART ALA RASULULLAH SAW1.Ciptakan ketenangan (sakinah),maksudnya jangan sampai ada kondisi tertekan atau terintimidasi secara psikologis....

Baca disini

STUDY IS IMPORTANTSTUDY IS IMPORTANTDari artikel di bawah dapat kita simpulkan akan pentingnya belajar itu.Apalagi di zaman sekarang ini para remaja bahkan yang masih anak- anak pun disuruh belajar saja sulit sekali.....

Baca disini

STRATEGI GERAKAN PELAJAR MENGHADAPI ERA GLOBALISASISTRATEGI GERAKAN PELAJAR MENGHADAPI ERA GLOBALISASI Pelajar mempunyai andil cukup strategis dalam proses pembentukan pergerakan nasional. Gerakan pelajar langsung atau tidak langsung telah memberikan kontribusi bagi kelompok sosial pelajar di Indonesia, khususnya pelajar Islam....

Baca disini

Ikatan Pelajar Nahdlotul Ulama - Ikatan Pelajar Putri Nahdlotul UlamaIkatan Pelajar Nahdlotul Ulama - Ikatan Pelajar Putri Nahdlotul UlamaMerupakan salah satu organisasi yang mengarah dominan ke dalam agama Islam,beda dengan organisasi seperti pramuka,osis.....

Baca disini

Rss
Rss

Jumat, 11 Februari 2011

STRATEGI GERAKAN PELAJAR MENGHADAPI ERA GLOBALISASI

Pelajar  mempunyai andil cukup strategis dalam proses pembentukan pergerakan nasional. Gerakan pelajar langsung atau tidak langsung telah memberikan kontribusi bagi kelompok sosial pelajar di Indonesia, khususnya pelajar Islam. Gerakan dengan ideologi, tradisi, corak, dan keunikannya masing-masing berkontribusi dalam internalisasi nilai-nilai Islam dan keindonesiaan.

Yang lebih strategis lagi, dari organisasi-organisasi kepelajaran ini sudah terbukti banyak melahirkan tokoh-tokoh penting. Gerakan pelajar tentu tidak hidup dalam ruang sejarah yang hampa karena situasi sosial, ekonomi, politik, agama, pendidikan, budaya, dan bidang lainnya pun berubah.

Meskipun demikian, gerakan pelajar harus tetap berpartisipasi aktif mengambil peran strategis pada era reformasi seperti sekarang ini. Gerakan pelajar harus mampu menawarkan gagasan dan aksi-aksi baru yang segar dan kritis

Gerakan pelajar terlebih dahulu harus memahami bahwa keberadaan mereka untuk memperjuangkan kepentingan basis massanya, yaitu pelajar. Untuk mampu menemukannya, gerakan pelajar harus berangkat dari realitas yang dihadapi oleh pelajar. Gerakan pelajar harus terlibat dan bergumul dengan problematika pelajar. Mereka secara intensif hadir di tengah-tengah pelajar untuk berdiskusi, berdialog, dan mendengarkan aspirasi. Jadi, mereka tak hanya mengajak berpikir kritis tentang persoalan di lingkup sekolah saja, tapi juga tentang kondisi sosial, politik, agama, dan budaya dalam perspektif anak-anak muda.

Di era seperti sekarang ini, pelajar menghadapi masalah lemahnya budaya membaca, korban kebijakan pendidikan, objek politik, sasaran budaya konsumerisme dan hedonisme, juga korban kekerasan media. Pelajar sangat rentan menjadi korban dari proses sosial politik. Maka gerakan pelajar perlu membuat stategi dalam mengahadapi semua itu, antara lain :

*Gerakan iqra (membaca).

Ini penting karena minat baca pelajar Indonesia
sangat rendah. Laporan terbaru dari Programmer for International Student Assessment (PISA) pada 2003 menyatakan dari 40 negara, Indonesia berada pada tingkat terbawah dalam kemampuan membaca.


*Memberi pendidikan politik.

Hal ini dilakukan untuk menyadarkan pelajar sebagai warga negara yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan kelompok sosial lainnya. Pelajar mempunyai hak pendidikan (akses pendidikan, perlakuan sama, dilindungi dari kekerasan pendidikan, dan lainnya) dan hak politik (bersuara, berserikat, memilih, dan dipilih).

Selama ini banyak partai politik yang melakukan pembodohan politik terhadap pelajar, yaitu menggunakan pelajar sebagai obyek. Hanya sebagai penggembira dalam kampanye – kampanye politik.



*Melakukan pembenahan dalam Sistem Pendidikan.

Pendidikan adalah dunia yang paling dekat dengan pelajar. Persoalan-persoalan yang terjadi dalam pendidikan sangat berkaitan dengan dunia pelajar, salah satunya pengurangan subsidi pendidikan. Pendidikan pun semakin mahal. Banyak pelajar miskin putus sekolah. Semakin mahalnya pendidikan mengakibatkan banyak rakyat miskin dan tidak dapat mengakses pendidikan. Dalam konteks inilah gerakan pelajar harus berada pada garda terdepan menyuarakan education for all .

Kasus kekerasan pendidikan juga semakin merebak. Kasus kekerasan beraneka ragam dan pelakunya berbeda-beda. Maka, Gerakan pelajar harus melawan kekerasan tanpa kekerasan.


*Melakukan gerakan budaya perlawanan (counter culture) terhadap budaya populer yang boros dan hedonis di media, khususnya TV.

Banyak tayangan TV tidak mendidik dan mencerahkan, tapi mengajarkan gaya hidup glamor, kekerasan, dan mistik yang menumpulkan akal sehat. Pelan tapi pasti, sinetron-sinetron yang ada di TV memberikan pengaruh negatif bagi anak-anak muda, khususnya para pelajar. Imitasi pun banyak dilakukan, mulai dari cara berpakaian, makan, minum, berbicara hingga bergaul. Terlebih dengan semakin maraknya dunia maya (internet) dan situs – situs pertemanan. Banyak sekali dampak negative dari internet bagi para pelajar, namun juga sangat bermanfaat bagi para pelajar.

Melihat hal tersebut, gerakan pelajar harus mengambil inisiatif untuk melakukan perlawanan. Gerakan-gerakan populis untuk menyadarkan masyarakat tentang tontonan yang tidak mendidik harus dilakukan. Misalnya, dengan gerakan satu hari tanpa TV, kampanye tontonan yang sehat, memboikot sinetron-sinetron cabul, porno, horor, dan mistik yang dapat menumpulkan daya piker, memfilter situs – situs porno.

Membuat situs – situs pertemanan yang lebih terfilter dan mengarahkan untuk
kegiatan – kegiatan yang bermanfaat dengan memberi obrolan – obrolan dan
informasi - informasi yang menarik namun sarat ilmu.


*Menanamkan Budaya Produktif dan Kreatif , serta menghilangkan gaya hidup konsumtif.

Usia pelajar adalah usia yang sangat produktif, di mana emosi, rasa ingin tahu, serta ambisi sangat terpacu. Untuk itu Gerakan Pelajar harus mampu memberi ruang serta pembekalan ketrampilan serta kecakapan bagi para pelajar untuk bekal dalam arus globalisasi  yang penuh dengan persaingan.

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
©2011 PAC IPNU IPPNU KECAMATAN NGASEM | by IPNU-IPPNU