Post IPNU-IPPNU

PELAJARAN BERHARGAPELAJARAN BERHARGACerita ini dipersembahkan khusus untuk para pelajar yang akan lulus,supaya diperhatikan ya karena ini sangat penting sekali buat kalian,,,,,,Jadi ceritanya begini...................

Baca disini

RUMUS BELAJAR SMART ALA RASULULLAH SAWRUMUS BELAJAR SMART ALA RASULULLAH SAW1.Ciptakan ketenangan (sakinah),maksudnya jangan sampai ada kondisi tertekan atau terintimidasi secara psikologis....

Baca disini

STUDY IS IMPORTANTSTUDY IS IMPORTANTDari artikel di bawah dapat kita simpulkan akan pentingnya belajar itu.Apalagi di zaman sekarang ini para remaja bahkan yang masih anak- anak pun disuruh belajar saja sulit sekali.....

Baca disini

STRATEGI GERAKAN PELAJAR MENGHADAPI ERA GLOBALISASISTRATEGI GERAKAN PELAJAR MENGHADAPI ERA GLOBALISASI Pelajar mempunyai andil cukup strategis dalam proses pembentukan pergerakan nasional. Gerakan pelajar langsung atau tidak langsung telah memberikan kontribusi bagi kelompok sosial pelajar di Indonesia, khususnya pelajar Islam....

Baca disini

Ikatan Pelajar Nahdlotul Ulama - Ikatan Pelajar Putri Nahdlotul UlamaIkatan Pelajar Nahdlotul Ulama - Ikatan Pelajar Putri Nahdlotul UlamaMerupakan salah satu organisasi yang mengarah dominan ke dalam agama Islam,beda dengan organisasi seperti pramuka,osis.....

Baca disini

Rss
Rss

Rabu, 25 Januari 2012

KEUTAMAAN BULAN ROBIUL AWAL, BULAN KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW


Bulan Rabi'ul Awal merupakan bulan yang sangat mulia bagi kaum muslimin. Di bulan inilah terlahir seorang yang sangat dibanggakan dan dicintai oleh umat islam di seluruh dunia.
 Dia membawa wahyu Allah SWT untuk menyelamatkan umatnya dari kegelapan dunia menuju ke jalan yang terang benderang sebagai bekal untuk ke akherat nanti. Dialah Rasulullah "Muhammad SAW". Seorang yang sangat menyayangi umatnya hingga di akhir hayatnyapun mengucapkan "Umatku...umatku...". Dialah satu-satunya yang dapat memberi syafa'at kepada manusia di hari yang sangat berat itu. Dialah yang bersujud kepada Allah SWT untuk umatnya dan berkata "Ana Laha...Ana Lahaa.."  sehingga Allahpun bersabda: " Irfa' yaa Muhammad...Isyfa' tusyaffa'...?" .
Wahai saudaraku...! pantaskah bilamana kita menyepelekan bulan ini? Pantaskah kita jika bulan ini terlewati sedang kita dalam keada'an lalai? Pantaskah seorang yang mengaku mencintai Rasulnya dan berkeinginan untuk mendapatkan syafa'at di alam kubur ketika ditanya oleh Munkar Nakir  : siapa nabimu? berharap untuk bisa menjawabnya. Pantaskah seorang mukmin ingin mendapat syafa'atnya ketika sedang kebingungan, kepada siapakah aku meminta syafa'at sa'at tidak diterima satupun syafa'at nabi-nabi lain di hari kiyamat nanti sedangkan dia tak kenal Rasulullah SAW. Sungguh sangat jauh harapan itu.

Wahai saudaraku...! di bulan inilah Rasul kita Muhammad SAW dilahirkan, akan tetapi mungkin terlintas dalam pikiran kita sebuah pertanya'an: "Mengapa Rasulullah SAW tidak dilahirkan di bulan lain yang lebih barakah? Mengapa tidak dilahirkan di bulan  lain seperti Ramadhan, dimana Allah SWT menurunkan Al-Qur'an dan dihiasi dengan Lailatul Qadar? Atau disalah satu dari bulan-bulan haram lainnya seperti Dzulhijjah, Dzulqa'dah, Muharram atau Rajab (Asyhur Alhurum) yang telah diagungkan oleh Allah SWT dimana di situ diciptakan langit dan juga bumi? Atau di bulan Sya'ban dimana di situ terletak malam Nishfu Sya'ban  ? Mengapa dilahirkan di hari senin bulan Rabi'ul Awal?

Lahirnya Rasulullah SAW di hari senin tanggal dua belas Rabi'ul Awal bukanlah suatu kebetulan atau tanpa hikmah dan faidah tertentu. Akan tetapi di situ terdapat hikmah tersendiri yang jika seorang muslim meyakininya, niscaya akan menambah   kecinta'anya kepada beliau. hikmah tersebut adalah:

Pertama : di sebuah Hadist disebutkan bahwa "Allah SWT menciptakan pepohonan dihari senin ". Hadist ini merupakan peringatan yang sangat muliya bagi umat Islam yaitu Bahwa: " Allah menciptakan bahan makanan, Rizki, buah-buahan dan kebaikan-kebaikan yang dengan itu anak Adam berkembang biyak dan bertahan hidup serta membuat hatinya senang melihatnya, adalah agar mereka lega dan tenang untuk mendapatkan sesuatu yang membuatnya hidup sesuai dengan hikmah Allah SWT. Maka dengan lahirnya Rasulullah SAW di hari itu, itu adalah sebagai keceriya'an dan kebahagian untuk semua (Qurratui 'uyun), dan tidak diragukan lagi bahwa hari senin adalah hari yang penuh barakah dan menjadi barakah karena kelahiran seorang Rasul yang muliya. Beliau telah ditanya tentang hari ini kemudian menjawab: "Hari itu adalah hari dimana aku dilahirkan".
 
Kedua : Lahirnya Rasulullah SAW dibulan Rabi' merupakan isyarat yang sangat jelas bagi orang yang cerdas dan mengerti tentang asal mula kalimat Rabi' , yaitu bahwa dalam kalimat tersebut terdapat makna optimis atas datangnya sang pembawa  kabar gembira bagi umatnya.

Syeikh  Abdur-rahman As-shoqli mengatakan: "Setiap nama seseorang mempunyai peran dalam kehidupannya, baik dalam segi perorangan atau yang lain. Di Fashl Arrabi'   Bumi mengeluarkan semua isinya dari berbagai nikmat-nikmat Allah SWT serta Rizki-rizki-Nya yang di situ terdapat kemaslahatan seorang hamba,  dan dengan itu seorang hamba bisa bertahan hidup, serta  di situlah kehidupan mereka berlangsung. Sehingga terbelahlah biji-bijian, serta berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang telah ditentukan di situ, sehingga orang yang memandangnya menjadi senang dan ke'ada'annya-lah yang memberikan kabar gembira akan kedatangan waktu masak dan memetiknya. Di sini terdapat isyarat yang sangat agung atas mulainya berbagai nikmat Allah SWT".

Maka kelahiran Nabi Muhammad SAW di bulan ini adalah sebagai isyarat yang sangat nyata dari sang pencipta agar kita mengagungkan dan memujinya karena ketinggian martabat Rasul SAW. Dimana beliau adalah sebagai pembawa kabar gembira bagi semua yang ada di alam semesta, serta rahmat bagi mereka dari berbagai kehancuran dan ketakutan di dunia dan di akherat. Sebagian dari Rahmat Allah SWT yang paling agung yaitu anugrah Allah SWT kepada Rasulullah SAW untuk memberikan hidayah bagi umat islam menuju jalan yang lurus. Sebagai mana dalam firman Allah SWT :

 (وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ ) [ الشورى : 52] .

"Sesungguhnya kamu benar-benar meberi petunjuk kepada jalan yang lurus".

Ketiga : Tidakkah kita melihat bahwa Musim Arrabi' adalah musim yang paling stabil dan paling bagus, karena di situ tidak ada dingin yang sangat mengganggu dan tidak juga panas yang membikin gelisah, di siang dan malamnya tidak terlalu lama. Akan tetapi semua seimbang dan stabil. Dia adalah musim yang terbebas dari penyakit-penyakit seperti di musim gugur, panas, dan dingin. Akan tetapi manusia menjadi segar dan bergairah di musim ini, sehingga malamnya menjadi waktu yang sangat tepat untuk bertahajud, dan siangnya untuk berpuasa. Hal tersebut menyerupai keadaan syari'at islam yang tengah-tengah serta memudahkan bagi umatnya.

Keempat : Allah SWT telah berkehendak untuk menjadikan mulia berbagai tempat dan waktu dengan adanya Nabi, bukannya menjadikan muliya Nabi dengan adanya tempat dan waktu. Maka tempat dan waktu itulah yang mendapatkan kemuliya'an serta keutama'an dan keistimewa'an yang sangat besar dengan kedatangannya Nabiyullah Muhammad SAW  . 

Memang benar, karena jikalau Rasulullah SAW dilahirkan di bulan Ramadhan contohnya atau di bulan-bulan haram lainnya atau di bulan Sya'ban yang berbarokah; niscaya orang akan menyangka bahwa Nabi menjadi mulia dikarenakan beliau di lahirkan di bulan-bulan tersebut, karena keistimewa'an dan keunggulannya dari bulan-bulan lainnya. Akan tetapi Allah yang Maha Adil telah berkehendak untuk melahirkan baginda Rasul SAW di bulan Rabi'ul Awal, agar bulan ini menjadi mulia dan tampak bersinar terang.  Dalam sebuah Sya'ir dikatakan:

وتضوعت بك مسكا بك الغبراء
        بك بشر الله السماء فزينت

ومساؤه بمحمد وضاء
        يوم يتيه على الزمان


"Karenamu wahai Muhammad, Allah SWT memberi kabar gembira kepada langit hingga diapun berhias.
dan karenamulah, debu-debu kotor menjadi berbau minyak misik".
"Hari dimana dalam keada'an  bingung di sebuah zaman, sorenya menjadi terang, di karenakan datangnya  Muhammad".


Kejadian bersejarah di bulan Rabi'ul Awal

Bulan ini adalah bulan yang sangat mulia, bagaimana tidak? bulan ini adalah bulan dimana Orang yang sangat mulia di dunia ini dilahirkan. Di bulan ini juga sang pencipta mengambil arwah suci nabi akhiru zaman ini. Kedua kejadian ini adalah kejadian yang sangatlah penting di bulan ini. Bulan yang sangatlah dimuliyakan dengan datangnya sang pembuka pintu kegelapan.

Karena kedua kejadian tersebut adalah kejadian yang sangatlah penting bagi kaum muslimin, kita akan membahasnya disini secara ringkas:

Kelahiran sang baginda Rasul SAW.

Seorang calon ayah pun terpaksa harus meninggalkan kotanya tercinta menuju ke Syam  untuk mencari rizki demi menghidupi keluarganya. Sang ibu yang sedang mengandung calon buah hatipun terpaksa merelakan suaminya untuk pergi ke sana. Dengan harapan akan kembali dengan membawa kabar gembira. Abdullah setelah pulang dari Syam, mampir di kota Madinah untuk mengunjungi keluarganya seperti yang diperintahkan bapaknya Abdul Muthalib. Akan tetapi takdir berkata lain, dia sakit di kota ini dan akhirnya meninggal di situ. Air mata Aminahpun menetes tanpa terasa, mengingat calon buah hati yang akan terlahir yatim.

Sebelum Aminah melahirkan sang buah hati, dia selalu bermimpi bahwa sebuah cahaya keluar dari dirinya dan menerangi semua istana di Syam. Setelah datang hari yang telah ditentukan Allah SWT sebagai hari kelahiran sang Nabi SAW yaitu hari senin, hari yang ke dua belas dari bulan Rabi'ul Awal, keluarlah sang baginda Rasul SAW dari perut ibunya, dengan dikelilingi oleh cahaya yang menerangi seluruh istana Syam, dan sang mauludpun bersujud seketika kepada Allah SWT. Dengan tanpa merasakan sakit sedikitpun sang bundapun tersenyum gembira, melihat si buah hati yang di kandungnya telah keluar ke dunia dengan selamat.

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, dengan mempunyai tiga ibu yang sangat mencintainya, Muhammad SAW tak lagi merasa bahwa dia terlahir yatim, tanpa ayah yang menyayanginya. Akan tetapi dengan tiga ibu tersebut, sudahlah cukup sebagai pengganti rasa pahitnya keyatiman. Yaitu ibu yang telah melahirkannya, Aminah at-taahirah, dan ibu yang merawatnya, Barkah al-baarrah wal wadud. Serta ibu yang menyusuinya, yaitu Halimah Assa'diyah.

Di tahun yang ke Enam dari kelahirannya, Ibu tercinta mengajak Muhammad untuk berziyarah ke makam ayahnya di Madinah dengan ditemani satu pembantu, dan ingin mengenalkannya dengan saudara–saudaranya dari Bani Najjar. Dan tinggAllah mereka disitu beberapa bulan. Kemudian mereka ingin kembali ke rumah mereka di Makkah. Dan dalam perjalanan sang ibu merasakan sakit yang sngatlah dahsyat. Hingga semua rasa sakit terkumpul menjadi satu dan dia berkata: " semua yang hidup akanlah mati, semua yang baru akan sirna, dan semua yang besar akan rusak, dan saya akan mati dan meninggalkan kenangan yang tak sirna, dan aku telah melahirkan seorang yang sangat suci ". sang ibu pun telah kembali kepada sang pencipta. Dan meninggalkan anaknya sendiri bersama pembantunya menuju kerumah kakeknya dengan membawa kesedihan yang berlipat-lipat.

Setelah sampai kepada kakeknya, kakeknya pun bertambah memperhatikannya, merawatnya lebih dari putra-putranya yang lain, agar cucu tercinta tidak merasakan kepahitan menjadi anak yatim piyatu, dia menyayanginya sebagaimana orang tua menyayangi anaknya.


Read more...

Senin, 16 Januari 2012

Amalan Doa Rabu Terakhir di Bulan Shafar

Imam Fariduddin Syakar Kan dalam kitab Awrad al-Khawajah Mughniddin, seperti yang disebutkan pula dalam kitab Al-Jawahir al-Khams, mengatakan Asy-Syaikh Al-Buni di dalam kitab Al-Firdaus menyebutkan bahwa Allah ‘Azza wa Jalla menurunkan bala pada hari Rabu terakhir bulan Shafar antara langit dan bumi.Lalu diterima oleh Malaikat Quthbul Gauts yang menyebarkannya ke penjuru alam. Apapun yang terjadi berupa kematia, bala atau musibah itu adalah yang disebarkan oleh Quthbul-Gauts.
Karena itu, barang siapa ingin selamat dari semua bala dan musibah itu hendaklah melakukan shalat 6 rakaat. Pada rakaat ke-1 membaca surat Al-Fatihah dan ayat Kursi, dan rakaat ke-2 membaca surat Al-Ikhlas, demikian seterusnya. Setelah usai melakukan shalat, bershalawat kepada Nabi SAW dengan Shalawat apapun dan membaca doa berikut ini :
Seorang ulama shalihin juga menyebutkan bahwa hari rabu terakhir bulan Shafar merupakan Yaumu nahsin Mustamirr (hari yang penuh dengan bala), maka disunnahkan pada hari itu membaca surah Ya-Sin, dan ketika sampai pada bacaan “salamun qowlam-mirrabbirrahim” hendaklah mengulang2nya sebanyak 313X. Setelah selesai membaca surah, hendaklah membaca doa berikut :

 (Sumber : Majalah Alkisah Edisi 02/2010)


Read more...

Senin, 09 Januari 2012

TAHLIL

Susunan Bacaan Tahlil Tahlil atau tahlilan sudah menjadi tradisi kaum muslimin di Indonesia, utamanya warga Nahdlatul Ulama (NU) sebagai penganut paham Ahlussunnah wal jamaah (Aswaja) sebagai upaya bertawashul kepada Allah SWT untuk mendoakan keluarga yang sudah meninggal dunia atau ahli kubur pada umumnya,

Tahlil secara lughat berarti bacaan لاإله إلاالله (Lailaha illallah) seperti halnya Tasbih berarti bacaan سبحان الله (Subhanallah), Tahmid bacaan الحمد لله (Alhamdulillah) dan lain sebagainya.

Bahasa Arab kebanyakan selain mempunyai arti secara lughowi (bahasa) juga mempunyai arti secara istilahi atau urfi. Tasbih misalnya pengertian secara urfi ialah mengagumi dan mensucikan Allah sang Maha pencipta dari segala kekurangan dan kelemahan, yang direfleksikan dengan bersyukur, rasa takjub dan lain sebagainya yang diiringi dengan mengucapkan Subhanallah.

Demikian pula Tahlil dalam pengertiannya secara urfi atau islitahi ialah mengesakan Allah dan tidak ada pengabdian yang tulus kecuali hanya kepada Allah, tidak hanya mengkui Allah sebagai Tuhan tetapi juga untuk mengabdi, sebagimana dalam pentafsiran kalimah thayyibah


لاإله إلاالله أي لامعبود بحق إلاالله

Artinya: Tiada Tuhan yang berhak untuk disembah kecuali Allah, atau tidak ada pengabdian yang tulus kecuali kepada Allah

Kemudian di dalam melaksanakan bentuk pengabdian manusia sebagai hamba kepada  Allah SWT, sudah barang tentu tidak cukup hanya dengan menyebut-nyebut asma Allah akan tetapi harus disertai prilaku-prilaku seorang hamba yang mentaati perintah perintah Allah serta menjauhi larangan larangan-Nya, dan perilaku tersebut digambarkan dalam rangkaian bacaan-bacaan pada tahlilan.

Jadi Tahlil dengan serangkaian bacaannya yang lebih akrab disebut dengan tahlilan tidak hanya berfungsi hanya untuk mendoakan sanak kerabat yang telah meninggal, akan tetapi lebih dari pada itu Tahlil dengan serentetan bacaannya mulai dari surat Al-ikhlas, Shalawat, Istighfar, kalimat thayyibah dan seterusnya memiliki makna dan filosofi kehidupan manusia baik yang bertalian dengan i’tiqad Ahlus Sunnah wal jamaah, maupun gambaran prilaku manusia jika ingin memperoleh keselamatan dan kebahagiaan di Dunia dan di akhirat kelak.

Tahlilan dari susunan bacaannya terdiri dari dua unsur yang disebut dengan syarat dan rukun, yang dimaksud dengan syarat ialah bacaan :
1. Surat al-Ikhlas
2. Surat al-Falaq
3. Surat an-Nas
4. Surat al-Baqarah ayat 1 sampai ayat 5 الم ذلك الكتاب .......
5. Surat al-Baqarah ayat 163 والهكم إله واحد ........
6. Surat al-Baqarah ayat 255 الله لاإله إلا هو الحي القيوم ........
7. Surat al-Baqarah ayat dari ayat 284 samai ayat 286 لله مافي السموات ......
8. Surat al-Ahzab ayat 33 إنما يريد الله ........
9. Surat al-Ahzab ayat 56إن الله وملائكته يصلون على النبي ........
10. Dan sela-sela bacaan antara Shalawat, Istighfar, Tahlil da Tasbih

Adapun bacaan yang dimaksud dengan rukun tahlil ialah bacaan :
1. Surat al-Baqarah ayat 286 pada bacaan :واعف عنا واغفر لنا وارحمنا
2. Surat al-Hud ayat 73: ارحمنا ياأرحم الراحمين
3. Shalawat Nabi
4. Istighfar
5. Kalimat Thayyibah لاإله إلاالله
6. Tasbih

Sumber: http://www.nu.or.id


Read more...

KEUTAMAAN BULAN SAFAR

Bulan Safar adalah bulan kedua setelah Muharam dalam kalendar Islam (Hijriyah) yang berdasarkan tahun Qamariyah (perkiraan bulan mengelilingi bumi). Safar artinya kosong. Dinamakan Safar karena dalam bulan ini orang-orang Arab dulu sering meninggalkan rumah untuk menyerang musuh.
Menurut bahasa Safar berarti kosong, ada pula yang mengartikannya kuning. Sebab dinamakan Safar, karena kebiasaan orang-orang Arab zaman dulu meninggalkan tempat kediaman atau rumah mereka (sehingga kosong) untuk berperang ataupun bepergian jauh. Ada pula yang menyatakan bahwa nama Safar diambil dari nama suatu jenis penyakit sebagaimana yang diyakini oleh orang-orang Arab jahiliyah pada masa dulu, yakni penyakit safar yang bersarang di dalam perut, akibat dari adanya sejenis ulat besar yang sangat berbahaya. Itulah sebabnya mereka menganggap bulan Safar sebagai bulan yang penuh dengan kejelekan. Pendapat lain menyatakan bahwa Safar adalah sejenis angin berhawa panas yang menyerang bagian perut dan mengakibatkan orang yang terkena menjadi sakit.
selain dari definisinya yang banyak versi, ternyata banyak kontroversi mengenai bulan kelahiran saya ini. Banyak yang bilang kalo bulan safar ini adalah bulan sial. bulan yang tidak bagus buat ngadain sebuah hajatan atau melakukan hal-hal penting, ini lah.. itu lah… itu semua adalah salah satu bentuk khurafat (tahayul atau mitos). Khurafat adalah salah satu bentuk penyelewengan dalam akidah Islam.
Keyakinan tersebut, yaitu tidak boleh melakukan pernikahan, khitan, atau semisalnya pada bulan Shafar merupakan salah satu bentuk perbuatan menganggap sial bulan tersebut. Perbuatan menganggap sial bulan-bulan tertentu, hari-hari tertentu, burung atau hewan-hewan tertentu lainnya adalah perbuatan yang tidak boleh.
Menganggap sial bulan Shafar sekaligus termasuk salah satu jenis tathayyur yang terlarang. Itu termasuk amalan jahiliyyah yang telah dibatalkan (dihapuskan) oleh Islam. Menganggap sial bulan Shafar termasuk kebiasaan jahiliyyah. Perbuatan itu tidak boleh. Bulan (Shafar) tersebut seperti kondisi bulan-bulan lainnya. Padanya ada kebaikan, ada juga kejelekan. Kebaikan yang ada datangnya dari Allah, sedangkan kejelekan yang ada terjadi dengan taqdir-Nya. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari shahabat Abu Hurairah Radhiyallah ‘anhu bahwa Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam telah bersabda:
“Tidak ada penularan penyakit (dengan sendirinya), tidak ada thiyarah, tidak ada kesialan karena burung hantu, tidak ada kesialan pada bulan Shafar.” [HR. Al-Bukhari 5437, Muslim 2220, Abu Dawud 3911, Ahmad (II/327)]
Kepercayaan atau mitos/tahayul tersebut langsung dibantah oleh Rasulullah Saw.
Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah Saw bersabda, “Tidak ada penyakit menular (yang berlaku tanpa izin Allah), tidak ada buruk sangka pada sesuatu kejadian, tidak ada malang pada burung hantu, dan tidak ada bala (bencana) pada bulan Safar (seperti yang dipercayai).”
Namun kepercayaan bahwa Safar bulan sial atau bulan bencana masih saja dipercaya sebagian umat. Padahal, Rasul sudah menegaskan mitos itu tidak benar.
Hingga kini pun masih ada umat Islam yang tidak mau melangsungkan pernikahan pada bulan Safar karena percaya terhadap khurafat tersebut. Sebuah keyakinan yang dapat menjerumuskan kepada jurang kemusyrikan.
Bahkan, sampai ada “amalan khusus”, misalnya hari Rabu membaca syahadat tiga kali, istighfar 300 kali, ayat kursi tujuh kali, surat Al-Fiil tujuh kali, dan sebagaiya. Jelas, itu amalah khurafat dan bid’ah yang tidak bersumber dari ajaran Islam dan tidak dicontohkan oleh Rasulullah Saw dan para sahabat.
Kesialan, naas, atau bala bencana dapat terjadi kapan saja, tidak hanya bulan Safar, apalagi khusus banyak terjadi pada bulan Safar. Allah Swt menegaskan:
“Katakanlah: “Sekali-kali tidak akan menimpa Kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah pelindung Kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.” (QS. At-Taubah: 51 ).
Tidak amalan istimewa atau tertentu yang dikhususkan untuk dirayakan pada bulan Safar. Amalan bulan Safar adalah sama seperti amalan-amalan pada bulan-bulan lain. Kepercayaan mengenai perkara sial atau bala pada sesuatu hari, bulan dan tempat itu merupakan kepercayaan orang jahiliah sebelum kedatangan Islam.
Rasulullah Saw bersabda: “Tidak ada wabah dan tidak ada keburukan binatang terbang dan tiada kesialan bulan Safar dan larilah (jauhkan diri) daripada penyakit kusta sebagaimana kamu melarikan diri dari seekor singa” (HR. Bukhari).

Pergantian malam dan siang, pekan demi pekan dan bulan demi bulan adalah merupakan salah satu tanda kekuasaanNya, sehingga semua itu tidak ada hubungannya dengan nasib celaka atau keberuntungan manusia. Manusia akan mendapatkan keberuntungan atau sebaliknya mendapatkan bencana dan malapetaka adalah karena takdir dariNya, bukan berkaitan dengan suatu masa tertentu. Namun sangat disayangkan sekali tradisi Jahiliyah yang berkeyakinan bahwa ada hari baik dan ada hari buruk telah terwariskan oleh hampir seluruh wilayah di dunia ini, dari kawasan Jazirah Arab pada zaman sebelum Islam hingga saat ini di kawasan India dan sampai di Indonesia ( khususnya jawa ) mereka berkeyakinan bahwa ada hari-hari yang baik dan ada hari-hari yang na’as, demikian juga ada bulan-bulan yang membawa kebaikan dan ada bulan-bulan yang membawa malapetaka. Di antara bulan-bulan yang mereka anggap sebagi bulan penuh bala adalah bulan shafar.
Awal mula kesyirikan yang menganggap bahwa adanya hari dan bulan yang baik dan yang buruk berawal dari adat jahiliyah yang mereka terima dari tukang-tukang sihir ( kahin ). Dan bulan shafar ini mereka masukan ke dalam bulan yang penuh dengan malapetaka. Beberapa jenis keyakinan syirik yang bertentangan dengan Islam yang terjadi pada bulan Shafar adalah:
1. Masyarakat Arab Jahiliyah menganggap bulan shafar sebagai bulan penuh kesialan.( Shahih Bukhari no. 2380 dan Abu Dawud no. 3915 ).
2. Masyarakat Arab Jahiliyah juga meyakini adanya penyakit cacing atau ular dalam perut yang disebut shafar, yang akan berontak pada saat lapar dan bahkan dapat membunuh orangnya, dan yang diyakini lebih menular dari pada Jarab ( penyakit kulit / gatal ). ( Shaih Muslim : 1742, Ibnu Majah : 3539 )
3. Keyakinan masyarakat Arab Jahiliyah bahwa pada bulan shafar tahun sekarang diharamkan untuk berperang dan pada shafrar tahun berikutnya boleh berperang. ( Abu Dawud : 3913, 3914 ).
4. Keyakinan sebagian mereka yang menganggap bahwa umrah pada bulan-bulan haji termasuk bulan Muharam ( shafar awal ) adalah sebuah kejahatan paling buruk di dunia. ( Bukhari no. 1489, Muslim : 1240, 1679 ).
5. Sebagian orang-orang di India yang berkeyakinan bahwa tiga belas ( 13 ) hari pertama bulan shafar adalah hari naas yang banyak diturunkan bala’. ( Ad-Dahlawi, Risalah Tauhid )
6. Keyakinan sebagian umat Islam di Indonesia bahwa pada setiap tahun tepatnya pada hari rebo wekasan Alloh menurunkan 320.00 ( tiga ratus dua pulun ) malapetaka atau bencana. ( Al-Buni dalam Kitab Al-Firdaus serta Faridudin dalam Kitab Awradu Khawajah dan tokoh-tokoh sufi lainnya ).
7. Mengenai rebo wekasan ini mereka juga berkeyakinan tidak boleh melakukan pekerjaan yang berharga atau penting seperti pernikahan, perjalanan jauh, berdagang dan lain-lain, jika tetap dilakukan maka nasibnya akan sial.
tapi, meskipun banyak sekali komentar dan kepercayaan negatif tentang bulan safar ini, tidak memundurkan rasa cinta saya terhadap bulan kelahiran saya ini. bagi saya, bulan safar adalah salah satu perjalanan yang memang harus dilalui. suatu perjalanan menjadi seseorang yang lebih baik dengan mengintrospeksi diri kita. setiap orang pasti punya jalan hidupnya sendiri-sendiri. layaknya jalan raya, jalan kehidupan ini pun tak selamanya lurus-lurus aja. jalan itu berliku, menanjak, menurun, ada yang mulus, ada yang rusak… nasib seseorang itu tergantung pada peran seseorang tersebut dalam menjalani kehidupan. Allah SWT pernah bersabda:
“Mereka (para Rasul) berkata: “Kesialan / Kemalangan kamu itu adalah karena kamu sendiri. Apakah jika kamu diberi peringatan (kamu bernasib sial?). Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas.”(QS. Yaasiin, ayat 19)
Islam tidak mengenal adanya hari atau bulan naas, celaka, sial, malang dan yang sejenis. Yang ada hanyalah bahwa setiap hari dan atau bulan itu baik, bahkab dikenal hari mulia (Jum’at) dan bulan mulia (seperti bulan Ramadan, Syawal dan Dzulhijjah). kalaupun memang ada kenaasan atau kejadian yang kurang baik itu adalah takdirNya. tidak ada hubungannya dengan bulan yang tidak baik.


Read more...

Minggu, 08 Januari 2012

JILBAB BUKAN SEKADAR SIMBOL




Siapa sih yang nggak tahu jilbab itu apa? Yupz…jilbab adalah baju takwa seorang muslimah. Meski banyak salah kaprah dalam memahami definisi jilbab tapi kita semua sepakat bahwa aurat muslimah itu semua bagian tubuhnya kecuali muka dan telapak tangan. Dan itu, kudu ditutup biar yang tidak berkepentingan nggak bisa lihat.
Seiring dengan gencarnya dakwah Islam di tengah masyarakat, Alhamdulillah banyak muslimah yang sadar untuk menutup aurat. Di satu pihak, hal ini kudu kita syukuri. Tapi di pihak lain, ternyata jilbab marak itu hanya sekedar trend. Parahnya, ada juga pihak yang menjadikan jilbab ini hanya sebatas simbol berupa secarik kain penutup kepala. Bahkan akhir-akhir ini banyak pro dan kontra tentang jilbab yang katanya sebagai komoditi politik golongan tertentu.
Hmm…ternyata jilbab membawa bahasan yang tak kalah serunya untuk diobrolin. Biar anti manyun, ikuti terus yuk topik tentang jilbab ini. Tarik maaang!


Read more...
Diberdayakan oleh Blogger.
©2011 PAC IPNU IPPNU KECAMATAN NGASEM | by IPNU-IPPNU